Wisata
outbond dolan ndeso boro merupakan salah satu objek wisata yang ada di Kulon
Progo. Objek wisata ini terletak sebuah dusun kecil di kecamatan Kalibawang,
tepatnya di dusun Boro, desa Banjarasri, kecamatan Kalibawang, kabupaten Kulon
Progo. Objek wisata ini diberi nama Dolan Ndeso Boro dengan maksud bahwa objek
wisata ini dapat dijadikan sebagai tempat untuk menghilangkan rasa penat setelah
bekerja di kota. Karena, dengan mengunjungi objek wisata ini, pengunjung
disuguhkan pemandangan pegunungan menoreh yang indah dan angin semilir
bernuansa pedesaan yang tak bisa dirasakan ketika di kota. Dolan Ndeso Boro ini
menjadi salah satu pendukung desa Banjarasri sebagai desa wisata terbaik kedua
pada tahun 2012 lalu.
Ada 4 paket wisata pedesaan yang disediakan oleh pengelola outbond dolan ndeso ini, yaitu Paket Petualang Cilik, Live In, Outbond, dan Paket Pulang ke Desa. Paket Petualang Cilik secara khusus dibuat untuk anak-anak usia sekolah dasar yang menggabungkan serangkaian aktivitas cinta alam, cinta budaya, dan detektif air. Di sini, anak-anak akan diajak beraktivitas menjadi petani, mulai dari membajak sawah hingga bercocok tanam. Selain itu, anak-anak juga diajak untuk mengolah imajinasi dan keterampilannya dengan membuat memedi sawah. Setelah jadi, kemudian akan diadakan karnaval keliling kampung dan setelah itu memedi ditancapkan di sawah warga. Untuk mendapatkan paket berdurasi 6 jam ini, diperlukan minimal 20 anak dengan biaya 60 ribu rupiah per anak, sudah termasuk makan siang, snack dan minum.
Ada 4 paket wisata pedesaan yang disediakan oleh pengelola outbond dolan ndeso ini, yaitu Paket Petualang Cilik, Live In, Outbond, dan Paket Pulang ke Desa. Paket Petualang Cilik secara khusus dibuat untuk anak-anak usia sekolah dasar yang menggabungkan serangkaian aktivitas cinta alam, cinta budaya, dan detektif air. Di sini, anak-anak akan diajak beraktivitas menjadi petani, mulai dari membajak sawah hingga bercocok tanam. Selain itu, anak-anak juga diajak untuk mengolah imajinasi dan keterampilannya dengan membuat memedi sawah. Setelah jadi, kemudian akan diadakan karnaval keliling kampung dan setelah itu memedi ditancapkan di sawah warga. Untuk mendapatkan paket berdurasi 6 jam ini, diperlukan minimal 20 anak dengan biaya 60 ribu rupiah per anak, sudah termasuk makan siang, snack dan minum.
Untuk
aktifitas outbond, ada harga mahasiswa 60 ribu rupiah per orang, dan 100 ribu
rupiah untuk corporate. Untuk corporate biayanya lebih mahal karena paket
outbond-nya memerlukan instruktur khusus yang sesuai dengan tujuan perusahaan
mengadakan outbond. Paket Pulang ke Desa dan paket Live In hampir mirip, yaitu
adanya interaksi dengan masyarakat sekitar. Hanya saja yang membedakan yaitu
kalau paket Live In ini ada acara menginap di rumah-rumah penduduk, sedangkan
kalau paket Pulang ke Desa ini tidak disertai dengan acara menginap. Dan
kegiatannya pun juga hampir mirip yaitu mengalami menjadi orang desa atau kalau
di televisi seperti acara “Jika Aku Menjadi”. Jadi, kita merasakan keseharian
orang-orang di sana setiap harinya dari pagi sampai malam dan seterusnya.
Selain itu, untuk paket wisata air seperti arung jeram dapat dilakukan di
sungai Elo dan Progo. Dan kalau hanya ingin melakukan aneka permainan air dapat
dilakukan di Selokan Mataram.
Wisata
outbond Dolan Ndeso Boro ini juga didukung dengan tersedianya dua buah rumah
untuk menginap, dengan kapasitas 40 sampai 120 orang ditambah fasilitas MCK
sebanyak 18 buah. Menariknya, rumah yang disediakan tidak memiliki kamar. Para
pengunjung bisa tidur ramai-ramai di balai-balai. Ada juga rumah panggung
berbentuk joglo yang unik, bisa dijadikan tempat berkumpul dan bersantai
bersama. Di Dolan Ndeso ini, pengunjung juga bisa menikmati kesenian Gejog
Lesung yang memang masih hidup di warga sekitar. Jika memang musim panen, kita
bisa nikmati gratis gejog lesung tersebut. Jika tak sedang musim, kita bisa
datangkan Gejog Lesung ke pendopo Dolan Ndeso dengan biaya yang tak mahal.
Meski Boro hanyalah nama sebuah dusun kecil di
Kabupaten Kulonprogo DIY, namun namanya sudah dikenal luas secara nasional
sebagai pusat aktivitas agama Katolik. Karena, banyak para umat Katolik yang
setiap tahunnya sering berkunjung ke Sendang Sono. Jadi, berkunjung ke Dolan
Ndeso Boro ini tidak hanya menyuguhkan rangkaian sensasi outbond dan mainan di
sawah saja, tetapi pengunjung juga bisa mendalami apa makna akulturasi yang
damai, yang selalu diadaptasikan dalam keseharian warga di desa Boro ini.
No comments:
Post a Comment