Istana Air Taman Sari Yogyakarta terletak di Jalan Taman, Yogyakarta. memerlukan waktu tempuh sekitar 15 menit dari alun-alun utara keraton. Tempat ini dulunya merupakan tempat rekreasi bagi keluarga kerajaan sekaligus sebagai benteng pertahanan yang dibangun pada tahun 1758-1765 oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I. Sekarang, Istana Air Taman Sari merupakan salah satu cagar budaya di Yogyakarta yang telah menjadi tempat wisata populer di kota ini.Taman Sari terletak sangat dekat dengan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat luas awal 10 hektar, mempunyai 57 bangunan, yang terdiri dari kompleks kolam pemandian, pulau buatan,danau buatan, kanal air, taman, lorong bawah tanah, jembatan gantung, beberapa gedung dengan arsitektur Eropa, China, Jawa, Hindu, Buddha, dan Islam. Pembangunan Istana Air Taman Sari ini di biayai oleh Tumenggung Prawirosentiko, yang merupakan Bupati Madiun dan menggunakan jasa Demang Tegis, seorang arsitek dari Portugis. Saat ini, luas Istana Air Taman Sari sudah berkurang drastis karena beberapa kompleksnya telah dijadikan pemukiman penduduk.
Istana Air Taman Sari Yogyakarta mempunyai 4 kompleks, yaitu:
- Danau buatan yang terletak di sebelah barat.
- Pemandian Umbul Binangun, terletak di sebelah selatan danau buatan.
- Pasarean Ledok Sari dan Kolam Garjitawati, terletak di sebelah selatan Umbul Binangun.
- Bagian sebelah timur yang memanjang dari Pemandian Umbul Binangun sampai Pasarean Ledok Sari dan Kolam Garjitawati, merupakan danau dengan pulau buatan serta jembatan gantung dan kanal.
Di kompleks pertama, yaitu danau buatan, terdapat Pulo Kenongo, Pulo Cemethi, serta Sumur Gumuling.
Pulo Kenongo
Pulo Kenongo merupakan sebuah pulau yang ada di tengah-tengah danau
buatan kompleks Taman Sari. Di sini terdapat gedung bernama Gedhong
Kenongo, yaitu bangunan yang dulunya merupakan tempat tertinggi di
Keraton Yogyakarta sehingga memungkinkan untuk melihat wilayah keraton
secara keseluruhan. Di sekitarnya terdapat ventilasi udara untuk
terowongan bawah tanah yang dapat digunakan jika akan melarikan diri
dari musuh.
Anda dapat melihat matahari terbenam di sini karena sampai saat ini,
tempat ini masih merupakan salah satu bangunan tertinggi di Yogyakarta.
Dengan latar Kota Yogyakarta, matahari terbenam akan sangat berkesan.
Pulo Cemethi
Pulo Cemethi yang terletak di sebelah selatan Pulo Kenongo merupakan
tempat yang digunakan sultan untuk meditasi. Untuk mencapai Pulo Cemethi
ini, Anda harus melewati terowongan bawah tanah.
Sumur Gumuling
Sumur Gumuling terletak di bagian barat Pulo Kenongo dan merupakan
tempat peribadatan sultan yang bisa dicapai melalui terowongan bawah
tanah. Walaupun dimaksudkan sebagai masjid, sumur ini berbeda dari
masjid pada umumnya karena berbentuk ceruk melingkar. Sumur Gumuling
terdiri dari dua lantai, lantai pertama adalah untuk jemaah laki-laki,
sedangkan lantai kedua merupakan tempat untuk jemaah perempuan. Di dalam
Sumur Gumuling, jika Anda berbicara dengan keras maka suara Anda akan
terdengar di seluruh pelosok bangunan. Di tengah-tengah sumur terdapat
lima jenjang tangga yang menyiratkan 5 rukun Islam, 4 di antaranya naik
dan bertemu di tengah, sedangkan tangga kelima menghubungkan keempat
jenjang tangga tersebut menuju lantai 2. Di bawah tangga-tangga
tersebut, Anda akan menemukan kolam air yang merupakan tempat wudhu bagi
jamaah.
Kompleks kedua dari Taman Sari mempunyai beberapa bangunan, yaitu:
Gedhong Gapura Hageng
Gedhong Gapura Hageng merupakan pintu gerbang utama di sebelah barat,
akan tetapi sekarang sudah tidak dipergunakan lagi dan pintu utama
untuk pengunjung sudah dialihkan ke sebelah timur. Gedhong Gapura Hageng
ini mempunyai ruangan dua tingkat yang dihiasi relief untuk
menggambarkan tahun awal pembangunan Taman Sari Yogyakarta, yaitu 1765.
Gedhong Lopak-Lopak (Gopok-Gopok)
Bangunan ini dulunya merupakan menara 2 lantai, namun sekarang
bangunan ini sudah tidak ada dan digantikan oleh taman persegi delapan.
Umbul Pasiraman (Umbul Binangun)
Umbul Pasiraman atau biasa disebut sebagai Umbul Binangun merupakan
tempat pemandian sultan beserta para putri dan selirnya yang dikelilingi
oleh tembok-tembok tinggi di setiap sisinya. Umbul Pasiraman mempunyai 3
buah kolam bernama Umbul Muncar, Blumbang Kuras, dan Umbul Binangun
yang berhiaskan air mancur berbentuk jamur dan dapat diakses melalui dua
buah gerbang masuk di sebelah barat dan timur.
Di bagian utara, ada bangunan yang digunakan untuk tempat istirahat
dan berganti pakaian bagi para istri dan putri sultan, sedangkan di
bagian selatan terdapat menara yang digunakan oleh sultan untuk
mengamati para selir dan putrinya yang sedang mandi di bawah. Sayangnya,
di puncak menara ini sudah penuh dengan coretan vandalisme yang merusak
keindahan bangunan.
Gedhong Sekawan
Terletak di sebelah timur Umbul Pasiraman dan berupa halaman dengan empat buah bangunan sebagai tempat peristirahatan sultan.
Gedhong Gapura Panggung
Saat ini Gedhong Gapura Panggung merupakan gerbang masuk utama yang
digunakan oleh pengunjung untuk masuk ke kompleks Taman Sari dan
terletak di sebelah timur Istana Air Taman Sari. Bangunan bertingkat 2
ini mempunyai relief ular di dindingnya, menggambarkan tahun selesai
dibangunnya Taman Sari, yaitu 1758.
Gedhong Temanten
Bangunan ini terletak di sebelah timur Gedhong Gapuro Panggung dan digunakan sebagai tempat penjagaan.
Taman Sari Yogyakarta mengenakan harga tiket masuk sebesar 3.000
Rupiah untuk wisatawan lokal dan 7.000 Rupiah untuk wisatawan asing.
Biasanya, di depan pintu masuk Anda akan menemui beberapa orang yang
menawarkan jasa sebagai pemandu untuk wisata Taman Sari ini. Mereka
tidak mematok tarif dalam jumlah tertentu, namun biasanya wisatawan
memberikan 25.000 Rupiah untuk jasa mereka.
Jam buka Taman Sari: 08.00-14.00 WIB
No comments:
Post a Comment